Wednesday, July 7, 2021

Instagram Reels=Pencurian Ide?

July 07, 2021 Posted by Taufiqurrahman P No comments

 



Belum lama ini instagram menambahkan fitur baru di aplikasinya, bagi kalian yang sering berselencur di dunia maya khususnya Instagram sudah bisa menyoba nya, tapi kalo tidak salah belum 100 persen user bisa menikmati fitur ini dan semoga kedepannya fitur ini dapat dinikmati semua user, fitur baru ini menambah kemudahan untuk melihat konten-konten video singkat dari user lain, dan yang menjadi pro kontra adalah  fitur ini tuh sekilas Nampak mirip dengan social media lainnya yaitu TikTok, dari segi user interface nya juga hampir sama dimana tinggal swipe untuk melihat konten demi konten berikutnya lalu di sebelah kanan juga terdapat tombol like, comment, dan share dan juga ada angka yang memperlihatkan berapa orang yang telah menonton video tersebut, benar-benar mirip dengan social media TikTok, pasti dari tadi sudah ketemu jawabannya fitur apa ini? Yap apalagi kalo bukan Instagram Reels.

Untuk membuat konten Instagram Reels pun caranya tidak jauh berbeda dengan social media TikTok, dimana kita Kita bisa merekam video, memilih sound atau musik yang akan jadi latar belakang, menyuntingnya dengan berbagai fitur yang disediakan, lalu mengunggahnya, dan banyak isu-isu yang beredar di Instagram kalo kita buat konten Instagram Reels, konten kita bisa lebih cepat terangkat di publik atau bahasa zaman sekarang nya cepat viral, bisa jadi sih karena mungkin saja Instagram menggunakan algoritma yang sama seperti sosial media tiktok.

 


Hal ini pun menimbulkan pro kontra diantara pengguna dan pemilik Instagram dengan TikTok,  ,mantan CEO TikTok Kevin Mayer tampaknya kesal dengan pernyataan Mark Zuckerberg soal patriotisme, ia pun menyerang Facebook (yang dimana posisi nya juga sebagai pemilik Instagram,) dengan menyebut media sosial terbesar ini sebagai tukang tiru. Dalam kesaksian di depan Parlemen Amerika Serikat (AS) yang membahas soal monopoli internet, Mark Zuckerberg mengembar-gemborkan Facebook sebagai 'perusahaan kebanggaan Amerika”, dimana si Mark berkata "Kami percaya pada nilai-nilai - demokrasi, kompetisi, inklusi dan kebebasan berekspresi - di mana ekonomi Amerika dibangun di atas itu, Banyak perusahaan teknologi lain berbagi nilai-nilai ini, tetapi tidak ada jaminan nilai kita akan menang. Sebagai contoh, China sedang membangun versi internetnya sendiri yang berfokus pada ide-ide yang sangat berbeda, dan mereka mengekspor visinya ke negara lain,”. Dan menurut mantan CEO TikTok pernyataan yang bersifat patriotisme ini adalah cara yang tidak adil untuk menyerang aplikasi China buatan Bytedance ini.

Banyak juga dari user yang mengaku mereka merasakan ketika menggunakan fitur Instagram Reels sama seperti menggunakan social media TikTok, karena Instagram benar-benar meniru konsep dari TikTok yang saat ini sedang hype-hypenya dan ini bukan pertama kalinya Instagram meniru konsep dari social media lain, beberapa tahun lalu fitur Instastroy juga dikabarkan kalo Instagram meniru dari social media snapchat saat sedang tren-trenya, namun sosial media snapchat sekarang mulai banyak ditinggalkan. Bukan tidak mungkin TikTok juga bisa bernasib sama seperti Snapchat, apalagi kalo Instagram berhasil memberikan kenyamanan user interface yang lebih bagus ketimbang TikTok dan tidak berjalan lemot serta memperbaiki apa yang jadi kekurangan di TikTok.

Secara resmi tidak ada aturan yang mengikat atau benar-benar melarang di dalam pencurian ide  pengembangan aplikasi khususnya social media, apabila mundur kebelakang dimana pencurian ide terhadap Snapchat yang dilakukan Instagram sebelumnya tidak ada regulasi yang bisa melindungi Snapchat. Karena suatu ide itu meruapakan konsep yang masih mentah untuk bagi para teknisi-teknisi mengembangkan aplikasi mereka khususnya social media, dan jarang yang 100% benar-benar mirip, pasti ada beberapa perbedaan dari aspek yang dikembangkan kembali. Jika fitur Instagram Reel berhasil, bisa jadi Twitter, Facebook, bahkan WhatsApp bakal mengadopsi ide ini juga. Jadilah media sosial kita seragam dan nggak kreatif, salah satu cara pengaplikasian didalam teknik ATM (Amati Tiru Modifikasi) .


Menurut saya kalimat “pencurian ide” terdengar sedikit agak kasar, karena hal itu juga merupakan resiko dari persaingan antarau dua hal yang selalu ingin berkembang setiap harinya. Termasuk dalam teknologi, sebelumnya saya ucapkan terima kasih terhadap teknolgi karena dengan adanya teknolgi hidup kita menjadi serba mudah dan ringan, sejak kehadiran teknolgi di dunia ini yang terus berkembang kita bisa merasakan belajar dengan cara yang lebih mudah, mencari uang juga lebih ringan. Tapi tidak munafik, setiap teknolgi dikembangkan pasti ada beberapa sisi yang harus dikorbankan, bukan menjadi halangan justru inilah yang seharusnya menjadi motivasi kita untuk terus belajar dan mengembangkan skill kita dimana skill tersebut bisa jadi di kemudian hari digantikan teknologi, selama kita ma uterus belajar  pasti akan selalu ada jalan dimana kita bisa hidup berdampingan dengan teknolgi.

   

 


0 comments:

Post a Comment